Proses Pembuatan

Karena banyaknya request yang meminta saya untuk menampilkan proses pembuatan komik-komik di blog ini dari hulu sampai hilir, saya pun memutuskan untuk membuat laman khusus ini. Siap-siap, karena ini proses yang puanjaaang…! :D

Seperti yang saya jelaskan di laman Tentang Blog Ini, semua komik yang ada di sini digambar manual. Jadi, pertama-tama, yuk kita kenalan dulu sama alat-alat yang saya pakai.

  

Dari kiri ke kanan: pensil mekanik, penghapus, drawing pen 0.7 (jarang saya pakai), drawing pen 0.2, pensil warna Faber Castell, pensil warna Staedler, spidol Snowman isi 24. Ada juga penggaris 18cm dan rautan pensil (warna), tapi lupa difoto. Untuk kertas, saya pakai HVS folio atau A4.

-------------------------------------------------

Sudah kelar kenalan, sekarang kita langsung masuk ke proses pembuatan. Keseluruhan proses dari awal sampai akhir (kecuali sketsa kasar) memakan waktu 1-3 hari, dan ini sudah termasuk masa bosan, leha-leha, dan stress karena gak dapat ide >_<

        1.     Sketsa Kasar

Jika saya menyebutkan ‘sketsa kasar’, itu maksudnya gambar tersebut sudah saya corat-coret di Buku Ide dan secara garis besar itulah kira-kira yang akan saya buat. Tahap ini adalah tahap paling pertama dari proses pembuatan komik, dan saya melakukannya di waktu senggang.

ini contoh sketsa kasar di Buku Ide

        2.     Sketsa di Kertas HVS

Saat stok gambar sudah menipis dan waktunya untuk membuat yang baru, saya akan buka-buka Buku Ide dan menggambar beberapa di antaranya di kertas HVS folio atau A4. Ini proses yang makan waktu paling lama, paling cepat setengah hari, paling lama bisa dua hari, tergantung kerumitan konsep gambar dan stok sketsa di Buku Ide (kalo ternyata stoknya kurang, saya mesti mikir dulu buat cari ide, dan ini yang bikin lama).

sketsa kasar tadi ‘disalin’ ke kertas HVS

bisa ada 10-20an gambar dalam satu kertas (hemat kertas :) )

Salah satu yang jadi kebiasaan saya, setelah sketsa kasar tadi disalin ke kertas HVS, sketsa di Buku Ide tersebut akan saya coret dengan stabilo kuning sebagai penanda bahwa gambar tersebut sudah saya buat. 

coreeeeet…. grak!

        3.     Penebalan dengan Spidol dan Drawing Pen

Setelah kertas kerja penuh dengan gambar, saya akan mulai proses penebalan dengan spidol dan drawing pen. Hal paling pertama yang saya lakukan dalam proses ini adalah testing warna di kertas coretan. Ini penting buat menentukan warna apa buat gambar yang mana, juga biar gak ada warna yang nabrak sama warna sebelahnya.

testing, testing, satu, dua, tiga…

Setelah semua testing selesai, dimulailah proses penebalan. Saya pakai spidol untuk menebalkan gambar, sedangkan drawing pen untuk menebalkan tulisan (kadang fungsi keduanya bisa berbalik, tapi umumnya seperti itu).

ah, Nisa emang anak baik. Nebelinnya gampang :)

pas giliran Aini, saya jadi bingung gimana nebelinnya (bunganya bikin pusing :( )

nebelin bunganya bikin saya agak nyesal udah milih bunga krisan…

tapi, alhamdulillah, selesai juga… T_T

ini penampakan gambar yang selesai ditebelin dan garis pensilnya sudah dihapus

        4.     Pewarnaan

Ini proses yang paling saya suka karena saya bisa main warna. Proses ini juga cuma makan waktu 2-4 jam, tergantung kerumitannya. Ada dua jenis proses pewarnaan yang saya lakukan. Untuk gambar biasa, saya akan langsung mewarnai dengan warna-warna solid, sedangkan untuk gambar SPECIAL EDITION, saya melakukannya dalam dua tahap: tahap warna dasar dan tahap gradasi.

tahap warna dasar

tahap gradasi

yes, Alhamdulillah. Semuanya sudah kelar diwarnai! :D

Sampai di tahap ini, proses pembuatan manual pun beres :) Sekarang kita masuk ke tahap scanning dan editing.

        5.     Scanning

Yang rajin baca blog ini pasti sudah paham kalo sampai saat saya nulis ini, saya belum punya scanner sendiri. Jadi, alternatif yang saya punya adalah pinjam scanner teman atau scan di warnet. Beda scanner, beda hasil scan-nya, beda pula hasil jadinya. Jadi jangan heran kalo kualitas komik di blog ini dari awal sampai sekarang beda-beda karena scanner yang beda-beda tadi.

        6.     Ubah JPEG à Bitmap

Proses yang baru muncul di komik ke 360. Gak neko-neko, saya pakai Paint buat ubah gambar JPEG hasil scanner tadi ke Bitmap. Tinggal buka di Paint, ‘Save As’, tipenya diganti dari JPEG ke Bitmap, selesai :)

        7.     Proses dengan Ms. Office Picture Manager

Gak, saya gak pakai Corel. Gak, saya gak pakai Photoshop. Gak, saya gak pakai software-entah-apa-itu-namanya-saya-kok-baru-dengar. Saya pakai Ms. Office Picture Manager dan Paint.

Pertama-tama, Ms. Office Picture Manager.

ini dia penampakannya

Cukup klik ‘Edit Pictures…’ di sebelah atas, dan kolom pilihan di sebelah kanan akan muncul. Saya biasanya pakai ‘Crop’ buat motong-motong gambar, ‘Brightness and Contrast’ buat atur terang-gelap dan kontras (berguna banget buat hasil scan yang parah), juga ‘Rotate and Flip’ kalo gambarnya ada yang perlu diputar.

Yang di atas ini tampang kalo kita pilih ‘Crop’. Pilih gambar, klik ‘OK’ di pojok kanan bawah, Ctrl+S.

Kalo yang di atas ini tampang kalo kita pilih ‘Brightness and Contrast’. Pilih pengaturan ‘Brightness’, ‘Contrast’, sama ‘Midtone’ yang sesuai, Ctrl+S. Hasil jadi gambar di blog bergantung sama pengaturan di sini, apalagi buat hasil scan yang parah. Saya pakai ini setelah gambar selesai di-crop.

Yang ini tampang kalo kita pilih ‘Rotate and Flip’. Pilih ‘degree’ yang sesuai, Ctrl+S. Saya gak gitu suka pakai ini karena bikin gambar jadi buram (mesti ngatur ‘Brightness’ dan ‘Contrast’ lagi, itu pun gak maksimal), jadi kalo gak bener-bener penting gak saya pakai.

        8.     Proses dengan Paint

Hapus kotoran, edit gambar yang agak ‘cacat’, kopas hiasan, tambahin tulisan, semuanya pakai Paint.

        9.     Pemberian Logo

Beres semua, terakhir tinggal selipin logo di sela-sela gambar. Daan… jadi deh. Gambar siap ditaruh di blog. Alhamdulillah :D